Jumat, 14 November 2008

Sejarah Dominasi Ekonomi Amerika Yang menjadikan banyak negara kalang kabut

Masih segar dalam ingatan kita bahwa kejatuhan OrdeBaru disamping meluasnya KKN di kalangan elitenya, faktor utamanya adalah keruntuhan ekonomi Indonesia yang disebabkan oleh merosotnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika. Segala sesuatu yang telah dibangun dengan susah payah dan dalam tempo lama seolah olah hilang begitu saja dalam hitungan hari bahkan jam dan detik.
Marilah kita tengok sebentar tentang sejarah bahwa Amerika adalah merupakan bangsa yang cerdas/cerdik atau licik hingga bisa membuat sistem di seluruh belahan dunia ini bertekuk lutut kepadanya sampai saat ini.
Apakah kita akan terus membebeknya...???
The Bretton Wood
Sejak jaman dulu,manusia telah melakukan perdagangan dengan sekelilingnya untuk berbagai alasan dengan cara sistem barter. Seiring dengan perkembangannya jaman dan peradaban sistem barter ini gugur karena mempunyai banyak kelemahan sehingga ditemukan sistem sistempembayaran yang baru yang sampai pada akhirnya dengan menggunakan uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran.Sistem pembayaran dengan menggunakan uang juga mempunyai kelemahan untuk bertransakasi dengan suatu negara yang memiliki jenis mata uang yang berbeda.



Kebutuhan akan nilai tukar timbul karena mata uang suatu negara biasanya tidak di terima di negara lain. Hubungan perdagangan Internasional menimbulkan adanya permintaan dan penawaran terhadap beberapa mata uang .Hal ini kemudian menyebabkan perkembangan pada bursa pertukaran mata uang asing, sehingga dilakukan pengatur sampai berjuta-juta transaksi permintaan dan penawaran yang terjadi setiap hari, yang menuju pada penentu nilai tukar mata uang asing.
Sejarah pertukaran/perdagangan mata uang dapat dikatakan setua uang itu sendiri dan baru mendapat perhatian yang serius dari banyak negara pada dekade terakhir ini. Kalau ditinjau dari dekade standar emas (1880,pecahnya PD I),pada masa tersebut uang dijamin oleh emas murni yang merupakan standar negara tersebut. Defisit neraca perdagangan akan ditutup dengan transfer emas,hingga mengakibatkan money supply dan harga di luar negeri seakan akan naik,sehingga hal ini akan meningkatkan ekspor sampai defisit hilang, demikian sebaliknya.Dengan demikian nilai mata uang relatif stabil.
Setelah perang dunia selesai atas prakarsa AS dilaksanakan konferensi moneter Internasioal yang dikenal dengan The Bretton Woods Conference, yang menciptakan suatu sistem pertukaran mata uang tetap yang disebut : Fixed Exchanged Rate System yang mempunyai beberapa persamaan dengan standar emas, dimana memuat ketentuan :
1.Tiap negara menetapkan nilai tukarnya terhadap mata uang USD
2.Amerika menetapkan nilai USD terhadap emas (USD 35/once)
3.Amerika akan menjual emas dengan harga tetap kepada pemegang resmi dari mata uang USD
4.Perubahan nilai tukar mata uang terhadap USD tidak boleh melebihi 1 %, bila terpaksa bisa sampai 10 %.
Sejak saat itu negara negara di dunia serta Amerika mulai tumbuh dengan pesat dan dua tahun setelah konferensi tersebut didirikan lembaga moneter Internasional dan Bank Duniauntuk mengawasi sistem tersebut.
Selama beberapa waktu sistem ini bertahan dan berjalan lancar. Namun seperti biasa,Ketamakan dan Keserakahan itu datang. AS yang kaya raya memiliki ruang untuk melakukan kebijakan yang inflatif,mulaimencetak dolar melebihi jumlah cadangan emasnya. Selama beberapa waktu ,hal ini terjadi, efek inflasi yang dihasilkan membuat beberapa negara eropa khawatir apakah AS dapat membayar emasnya. Dimulai Perancis yang mulai mengklaim emas atas cadangan dolar yang dimilikinya, negara negara lainpun mulai ikut mengklaim emas hingga emaspun mulai mengalir dari AS ke negara negara lain.
Selama beberapa tahun ,kejadian ini membuat stok emas AS menipis hingga tersisa sekitar $ 9 Milyar. Dengan cadangan yang berkurang jauh tersebut , AS khawatir mereka tidak dapat lagi memenuhi janjinya untuk menukar $ 35 dengan 1 ons emas ,karena banyaknya dolar yang beredar.Apalagi negara negara lain terus mengklaim emas mereka.
Akhirnya,pada tahun 1971 secara sepihak AS membatalkan perjanjian Bretton Wood dan memulai menetapkan kebijakan uang flat. Uang flat ini sejatinya tidak bernilai dan tidak ada yang mau menggunakannya, maka dibuatlah Undang Undang yang disebut Legal Tender. Undang undang yang memaksa rakyat suatu negara untuk menerima penggunaan uang flat. Kebijakan uang flat ini akhirnya diterima oleh seluruh negara di dunia. Seluruh mata uang resmi di negara negara seluruh dunia sekarang ini adalah uang flat yang sama sekali tidak di back up berdasarkan apapun, kecuali kekuatan spekulan,politik dan militer negara tersebut.
Akhir kata,lagi lagi semua berawal dari KESERAKAHAN dan KETAMAKAN ,dan PENIPUAN (pelanggaran perjanjian).Sistem yang dibuat berdasarkan kebohongan ,hanya akan bertahan dengan membuat kebohongan lain. Uang kertas yang kita miliki baik secara fisiskmaupun catatan di Bank ,sejatinya tidak bernilai apa apa,tanpa adanya paksaan legal tender. Semua rakyat tidak akan mau menggunakannya, saat pemerintah atau Bank sentral mengatakan nilai uang tersebut dipotong, atau dianggap tidak memiliki nilai ,kita tidak dapat berbuat apa apa.
Indonesia Incorporated 2020

Tidak ada komentar: