Kamis, 13 November 2008

Tantangan Ekonomi Indonesia

Menurut survey team ahli Dr Michael Porter,yang secara khusus melakukan riset di Indonesia diperoleh kesimpulan bahwa ekonomi Indonesia mengalami perlambatan antara lain akibat adanya tantangan warisan warisan berupa :
1.Tidak adanya pemerintahan yang kuat yang mampu merumuskan arah rencana pembangunan jangka panjang hasil kolaborasi dengan dunia usaha dan akademisi/lembaga riset, yang dipahami dan didukung rakyat.
2.Stabilitas keamanan dan stabilitas politik yang belum sepenuhnya pulih, akibat liberalisme yang kebablasan, menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi sehingga belum seluruh potensi nasional berhasil dimobilisasikan


3.Kurangnya kematangan proses politik negara menyatupadukan gerak langkah pemerintah,dunia usaha,dan akademisi, sehingga sumber alam nasional yang sangat besar tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi serta pendapatan bagi negara,dan tidak melibatkan seluruh kemampuan nasional.
4.Populasi penduduk yang besar yang merupakan potensi pasar tidak dimanfaatkan untukmengembangkan potensi kemampuan nasional. ku
5.Dampak otonomidaerah yang berlebihan akibat tidak disiapkan infrastruktur institusi dan infrastruktur fisik yang memadahi dan ditambah mentalitas birokrasi yang tidak mendorong iklim investasi di daerah maupun ikliminvestasi nasional.
6.Warisan korupsi dan inefisiensi, termasuk BUMN yang seharusnya dimanfaatkan menjadi pilar ekonomi nasional, malah dijual ke asing.
Proyek infrastruktur atau pengadaan barang di markup, berujung pada biaya yang ditanggung rakyat .
7.Menejemen pemerintahan nasional tidak mampu mengimplementasikan tiap kebijakan yang sudah ditetapkan.
8.Rendahnya kredibilitas sistem hukum dalam batasan kecepatan ,dapat diramalkan, dan keadilan penerapan hukum. Kondisi sosial membutuhkan tantangan di banyak bagian negeri, khususnya di pedesaan. Tingkat kematangan rekruitmen politik nasional tidak mendukung munculnya kabinet yang efektif.
9.Hutang luar negeri yang sangat besar menvapai US$ 140,7 Milyar (Akhir 2007). Sebagai perbandingan,pada era Soekarno hutang luar negeri US$ 2,5 Milyar,dan diakhir pemerintahan Soeharto hutang luar negeri US$ 45 Milyar.
10.Sumber daya alam yang sangat besarpun, termasuk 10 besar negara penghasil sumber daya alam dunia,menurut buku “World in Figure,penerbit The Economist UK tahun 2006”, sebenarnya dapat dikelola oleh kemampuan bangsa sendiri dan tidak selalu membutuhkan teknologi tinggi, namun kesempatan ini tidak dikelola oleh negara untuk mensejahterakan rakyat,tragis??
11.Petani hidup miskin karena lahan kurang,sarana produksi mahal, dan akses pembiayaan tidak ada ataupun kalau ada persyaratannya rumit. Pengusaha/produsen dibebani biaya tak resmi (10-15%), sehingga timbul ekonomi biaya tinggi. Jumlah penduduk miskin yang mencapai 140 juta menimbulkan kerawanan sosial.
12.Etos kerja bangsa Indonesia yang kurang dapat dibandingkan dengan negara lain seperti yang terlihat di baah ini:

Tantangan tantangan tersebut dapat menjadi daya dorong untuk menemukan strategi baru mentransformasikan Indonesia menjadi negara baru,Indonesia bangsa mandiri, berdaya saing, terutama dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional kita,memanfaatkan dukungan sumber daya global untuk mempercepat pemangunan sehingga dihormati oleh bangsa bangsa lain.
Untuk itu perlu menerapkan paradigma baru,konsep Incorporeted yang mensyaratkan kolaborasi dunia usaha, pemerintah dan akademisi,serta dibutuhkan watak enterpreneurship yang bekerja keras mandiri dan berani bersaing,yang bisa bekerja sama menggunakan konsepdaya saing bangsa dan konsep supply-chain economy yang lebih sesuai dengan kultur timur Indonesia.
Indonesia Incorporated 2020

Tidak ada komentar: