Selasa, 11 November 2008

Mitos menyesatkan bahwa Jepang dan Macan-Macan Ekonomi Asia dapat Maju Karena Pasar Bebas.

'Macan ekonomi' adalah istilah yang dicetuskan untuk menyebut Korea Selatan,Sinagpura,HongKong,dan Taiwan, yang mengalami pertumbuhan dan industrialisasi yang sangat cepat pada tahun 1960-an dan 1970-an. Empat macan tersebut memiliki beberapa karakteristik yang serupa dengan perekonomian Asia lainnya, seperti Cina dan Jepang dan menjadi pioner bagi apa yang secara khas disebut sebagai pendekatan 'Asia' terhadap perkembangan ekonomi,yakni ekonomi berbasis ekspor.
Negara negara dan teritori(untuk menyebut Taiwan)itu memfokuskan diri kepada pengembangan barang-barang kualitas ekspor untuk dikirim kepada negara negara industri barat, sembari mengurangi konsumsi domestik melalui kebijakan kebijakan pemerintah ,seperti pajak yang tinggi.
Pandangan yang lebih teliti terhadap perkembangan bangsa bangsa tersebut menunjukkan bahwa kemajuan yang didapat sebenarnya merupakan perkara yang secara umumdigerakkan secara terpusat,melalui banyaknya subsidi pemerintah dan kebijakan kebijakan proteksionis.


Japan dapat maju melalui kebijakan kebijakan yang benar benar bertentangan dengan pasar bebas dan globalisasi.Pemerintah Jepang menginginkan sektor sektor kunci ekonomi untuk berkembang dan memberikan pada sektor sektor tersebut perlindungan dari kompetisi dengan negara lain.
Pemerintah tetap mempertahankan hak untuk mengendalikan kurs mata uang asing, yang dengan ini ia dapat membatasi investasi ke dalam negeri,hak untuk mengelola akuisisi teknologi asing oleh perusahaan perusahaan Jepang, dan hak untuk mempengaruhi komposisi perdagangan luar negeri. Bank ekspor Jepang dan Bank Pembangunan Jepang di set-up menjadi mesin utama untuk memperluas aliran keuangan kepada industri industri yang ditarget oleh pemerintah.
Yang juga memiliki peran utama di dalam kemajuan Jepang adalah Kementrian Industri dan Perdagangan International (MITI), yang merupakan sebuah departemen setingkat kementrian . Departemen pemerintahan pusat ini mengatur produksi dan distribusi barang barang dan jasa jasa.Ia mengembangkan rencana dan rancangan terkait struktur industri Jepang,mengendalikan perdagangan luar negeri Jepang,menjamin aliran tetap barang barang di dalam perekonomian nasional ,mendorong perkembangan industri di bidang manufaktur,pertambangan, dan distribusi serta mengawasi usaha usaha untuk mendapatkan perbekalan bahan bahan mentah dan sumber daya energi yang dapat diandalkan.Oleh karena itu, kemajuan Jepang merupakan kemajuan yang digerakkan secara terpusat dan fungsi pengalokasian sumber sumber daya tidak dilepaskan begitu saja kepada pasar bebas.
Korea selatan juga melakukan strategi intervensi pemerintah pusat yang hampir sama. Pada tahun 1961, rancangan limatahun (semacam Repelta) dimulai oleh pemerintah pusat,dan mereka tidak memulai repelita itu dengan kebijakan pasar bebas, Karena pasar bebas tidak mempunyai kapasitas atau sumber daya untuk melakukan perubahan perubahan drastis di dalammemajukan perekonomian Korea.
Program repelita tersebut berdampak membuat perekonomian Korea didominasi sekelompok konglomerasi swasta yang besar (dikenal Chaebol) dan didukung oleh se jumlah besar korporasi publik yang signifikan,seperti industri besi dan baja,utilitas,komunikasi,pupuk,kimia dan industri industri berat lainnya.
Pemerintah memandu industri industri swasta melalui serangkaian target target ekspor dan produksi melalui pengendalian kredit,dan carai informal seperti melalui tekanan dan persuasi, serta cara cara tradisionalmelaluikebijakan moneter dan fiskal.
Pemerintah pusat pada tahun 1965 memperluas kendali pemerintah atas perusahaan (buisness) dengan menasionalisasi perbankkan dan menggabungkan pergerakan koperasi pertanian dengan bank pertanian. Pemerintah mengarahkan kendalinya atas semua lembaga perkreditan yang semakin memperluas kendali pemerintah atas komunitas bisnis.
Dewan perencanaan ekonomi dibentuk pada tahun 1961 ,diketuai oleh seorang deputi perdana mentri ,yang bertugas untuk mengalokasikan sumber daya sumber daya yang ada,mengarahkan aliran kredit,dan menformulasikan semua rancangan ekonomi Kore Selatan.
Di dalam kasus Korea Selatan dan Jepang ,intervensi pemerintah memainkan peran penting dalamkemajuan ekonomi mereka, dan dipandang sebagai tulang punggng kemajuan. Taiwan,Singapura,dan Hongkong mengikuti strategi yang mirip dan halini dengan jelas menunjukkan bahwamacan macan asia tidak mengikuti ajaran ajaran kapitalisme ortodox,tetapi justru intervensi pemerintahlah yang menggerakkan mereka,menuju kepada posisi yang saat ini mereka capai.
Perekonomian macan Asia secara fundamental adalahperekonomian berbasis konsumen, dimana ekspor merupakan mesin penggerak ekonomi.Enterpreunership For Indonesia Incorporated 2020

Tidak ada komentar: