Rabu, 12 November 2008

Belajar Dari Bangsa lain

Semua negara maju di dunia tanpa kecuali termasuk Amerika Serikat, Inggris,Jepang,Korea Selatan,Malaysia dan banyak lagi negara maju pada awal membangun kemandirian dan daya saing nasionalnya,pemerintahnya sangat protektif dan nasionalistik melindungi perusahaan nasionalnya.
Negara negara tersebut selama puluhan bahkan ratusan tahun melakukan pembatasan masuknya perusahaan asing,masuknya barang dan jasa asing, melalui kebijakan hambatan tarif atau pajak impor tinggi, sehingga perusahaan nasional terlindungi dan difasilitasi untuk menggarap seluruh sumber kekayaan nasional. Pemerintahnyapun membantu merebut pasar atau aset aset global sehngga perusahaan nasionalnya mampu mandiri ,bersaing,berkompetisi di pasar global.


Bilamana sumber daya tidak didapatkan di dalam negeri,maka pemerintah membantu dunia usaha mengimpor modal,teknologi, bahan mentah dan tenaga ahli.Pemerintah juga menjembatani dunia usaha dengan bank nasional,dan lembaga riset nasional ,serta membantu upaya upaya promosi produk ekspor dunia usaha nasional di pasar dunia.Produk ekspor barang dan jasa yang kadang kala awalnya kurang berdaya saing ,namun dengan pembelajaran menjadi berdaya saing.
Di negara negara Amerika,Jerman,Jepang,dan Korea Selatan,intervensi kuat pemerintah ,berhasil membangun kekuatan ekonomi domestik yang handal dan berdaya saing ,hasil dari kolaborasi dan persaingan yang ketat diantara perusahaan domestik,yang memanfaatkan seluruh sumber daya nasionalnya.
Perdagangan bebas dan pasar bebas seperti yang dianjurkan konsensus Washington saat diterapkan pada negara negara yang ekonomi dan perusahaan nasionalnya belum kuat atau belum mempunyai daya saing terbukti telah mengakibatkan kehancuran ekonomi di banyak negara, seperti Ghana,Rusia,Chili, dan Indonesia. Bahkan negara maju sekelas Jepang yang sejak tahun 80 an melibelarkan sistemkeuangan dan perdagangan oleh desakan barat, ekonominya stagnan selama hampir 15 tahun.
Kolaborasi Produktifitas Nasional
Harus dipahami pula fakta bahwa sejak 50 tahun terakhir kompetisi antar negara dalam mendayagunakan sumber daya ekonomi nasionalnya dengan cara berjuang,merebut, atau memanfaatkan seluruh sumber daya ekonomi di luar negeri atau di pasar global,sebagai persaingan ekonomi global,telah menghasilkan akumulasi kekayaan ekonomi global dengan skala yang sangat besar.Namun kemanfaatannya sebagian besar hanya dinikmati oleh negara negara yang menejemen pengelolaan negaranya mampu mengeluarkan kebijakan kebijakan yang cerdas dan menghasilkan manusia manusia cerdas,yang sanggup bekerja keras memenangkan persaingan ,yaitu negara negara yang telah maju saat ini.
Namun fenomena ini membuktikan bahwa kue kekayaan ekonomi global yang makin membesar akibat persaingan di atas adalah positive-sum game,bukan kue yang tidak membesar yang dibagi bagikan kepada masing masing negara sesuai dengan kemampuan produktifitasnya atau biasa disebut bukan zero-sum game.
Untuk mencapai produktifitas ekonomi nasional yang tinggi di dalam mengejar kemandirian dan memenangkan persaingan global , maka dibutuhkan kemampuan kolaborasi nasional antara pemerintah,dunia usaha, dan akademisi untuk mereformasi hubungan makro ekonomi dan mikro ekonomi yang sejalan dan saling menguatkan ,yang akan menciptakan kesempatan bagi tumbuhnya produktifitas ekonomi nasional.
Makro dan Mikro Ekonomi
Kebijakan makro dimaksudkan adalah yang memungkinkan tercapainya stabilitas politik dan keamanan yang berkesinambungan untuk menjamin stabilitas makro ekonomi yaitu iklim investasi yang menarik, cadangan devisa yang kuat,pertumbuhan ekonomi yang tinggi ,nilai tukar rupiah yang stabil,inflasi dan pengangguran yang rendah ,selanjutnya stabilitas di atas diharapkan mampu mendukung reformasi ekonomi mikro.
Reformasi ekonomi mikro dimaksudkan adalah reformasi menyangkut faktor faktor yang memungkinkan dunia usaha mampu bekerja produktif antara lain sumber daya manusia yang trampil dan bekerja keras, dukungan lembaga lembaga riset dan teknologi,dukungan permodalan,dukungan menejemen bisnis yang berdaya saing.
Pemerintah harus memastikan strategi dan prioritas pembangunan di dalam Road map ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang yang dihasilkan dari kolaborasi dengan dunia usaha. Keberpihakan nasional pemerintah adalah dengan memprioritaskan seluruh kekayaan nasional harus ditangani oleh bangsa sendiri,Hanya yang betul betul tidak mampu ditangani diserahkan kepada asing untuk sementara waktu,itupun untuk sektor sektor yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak dan tidak membahayakan negara.
Sistem Ekonomi Cluster
Di Jepang dan Korea selatan, untuk mempercepat penguatan Industri di tiap sektor , secara nasional ditetapkan pendekatan sistem kluster industri yang terpadu dan fokus, sehingga mudahkan pemerintah untuk memfasilitasi dunia usaha pada kluster yang sama, Industri berkembang dari hulu atau primer sampai hilir, termasuk usaha perdagangan,usaha jasa dan Industri penunjangnya. Di dalamnya termasuk usaha usaha informal yang tidak berbadan hukum seperti PKL , dan sebagainya yang sebagian besar melibatkan ekonomi rakyat yang mewakili lebih dari 140 juta rakyat.
Kemandirian China dan India
Suatu hari, Fan Xu,salah satu murid Kong Fu Cu, bertanya kepadanya, “Apa makna sebenarnya dari arif atau bijaksana?” Kong Fu Cu menjawab.”Maknanya adalah bisa mengenali kekuatan,dan kelemahan. Bisa membedakan yang baik dan yang buruk”. Mengambil filosofi tersebut kita bangsa Indonesia khususnya pengelola negara harus mengakui, kalau saat ini sistem pemerintahan dalam masalah kalau tidak mau dikatakan buruk. Pengangguran,korupsi, kemiskinan, ketidak stabilan kurs rupiah dan lain sebagainya merupakan bukti yang kuat, diperparah lagi dengan tidak mandirinya pemerintah kita dalam mengelola moneter dan sumber daya alam yang sebenarnya merupakan modal kekayaan bangsa kita.
Ketergantungan dan ketidak berdayaan pemerintah pada negara asing sangat menyolok,sehingga rupiah selalu gonjang ganjing serta kekayaan alam yang seharusnya merupakan anugerah berbalik menjadi musibah, seperti kasus Free Port di Papua, dan pada pengelolaan minyak bumi yang banyak dikuasai perusahaan asing,atupu kerusakan lingkungan alam dan budaya akibat pemerahan sumber daya alam Indonesia yang banyak terjadi di berbagai belahan ibu pertiwi.
Permasalahan permasalahan tersebut bisa jadi kekuatan dan cambuk, agar bangsa kita belajar dan bekerja keras untuk berubah.Bangsa Indonesia khususnya pemerintah ,patut menimba ilmu dari bangsa bangsa lain yang lebih sukses dalam ba
nyak hal, seperti bagaimana menejemen pemerintahan yang kuat dan efektif, hanbagaimana agar dapat berswasembada energi dan migas,bagaimana agar kita dapat berswasembada pangan, dan bagaimana menyelenggarakan pendidikan kelas dunia. Mari kita belajar!
China dan India adalah tempat pembelajaran terbaik,bagaimana cara mengelola pemerintahan yang kuat dan efektif.Pemerintah China yang dulu sangat tertutup saat sekarang melaksanakan ekonomi terbuka,tetapi memberi prioritas kepada bangsa sendiri untukmengelola segala potensi negerinya.Pihak asing diundang hanya untuk mengisi dimana mereka tidak bisa melakukannya sendiri, sehingga mereka tetap memperoleh modal asing yang masuk melalui investasi namun disisi lain industri dalam negeri tetap terjaga. Sekarang produk produk China membanjiri dunia.
India,pemerintahnya juga secara cerdas melakukan reformasi ekonomi (menerima investasi asing) dengan tetap menyesuaikan situasi dan kondisi dalam negeri. Saat masyarakat belum siap menerima perubahan ,mereka menundanya hingga keadaan dalam negeri menjadi lebih matang untuk menerima perubahan. Terbukti ketika reformasi ekonomimulai dijalankan ,industri domestik tetap berjalan, malahan sekarang mendunia, seperti industri IT yang menjadi salah satu kekuatan industri India.
Kemandirian Energi Perancis dan Brasil
Belajar dari Perancis dalam mebuat kebijakan energi,terutama untuk listrik , sehingga tidak seperti listrik di Indonesia yang sering Byar pet akibat kesulitan bahan bakar.Perancis hanya menggunakan 16% bahan akar fosil untuk memenuhi kebutuhan energinya sedangkan sisanya menggantungkan diri pada energi nuklir dan energi energi lain yang dapat diperbaharui.Kebijakan tersebut telah diterapkan Perancis sejak tahun 1974, dan sampai sekarang keputusan tersebut diperkuat dengan undang undang kebijakan energi yang memprioritaskan pada energi non fosil .Melalui kebijakan ini Perancis tidak terlalu terpengaruh krisis minyak dunia.
Bangsa lain yang sukses dalampenerapan kebijakan swasembada energi adalah Brasil. Negara ini bertumpu pada bahan bakar nabati, terutama Ethanol ya dengan ng diolah dari tebu. Hebatnya langkah ini tidak berbenturan dengan industri gula karena ketersediaan lahan tebu yang luas sampai jutaan hektar.
Industri ini juga sangat pro rakyat karena menyerap banyak tenaga kerja, baik terampil maupun tidak terampil. Dukungan pemerintah juga sangat besar dengan mengeluarkan kebijakan ,seperti mengeluarkan aturan tentang besaran pemakaian ethanol pertahun yang makin lama prosentasenya makin besar, sehingga menjamin produk yang dihasilkan terserap pasar.
Swasembada Pangan Kuba
Swasembada Pangan Kuba terjadi akibat embargo perdagangan oleh AS dan hancurnya negara Uni Sovyet yang merupakan sekutu Kuba. Masalah tersebut ditanggapi kuba dengan membangun teknologi organik,bioteknologi pertanian di perkotaan dan pedesaan , yang membuat sektor pertanian menempati posisi penting. Solidaritas pemerintah dan dukungan penelitian,sumber daya petani yang berkwalitas ,adalah beberapa faktor yang menyebabkan sektor pertanian kuba maju. Insentif untulkmenjadi petani dan pekerja pertanian diberikan dengan memberikan hak pengolahan tanah ,dan penetapan harga pangan yang tinggi menyebabkan banyak penduduk yang tertarikmenjadi petani. Dengan dukungan penuh seperti itu, walaupun kuba mendapat embargo dari dunia tidak ada busung lapar dan kekurangan gizi yang sangat memalukan bisa terjadi di Indonesia.
Pendidikan Finlandia dan Korsel
Pendidikan ber kelas dunia ada di Finlandia dan Korsel.Finlandia mengalahkan banyak negara maju dalam sektor pendidikan berdasarkan survey PISA yang dilakukan oleh OECD, berdasarkan kemampuan Matematika,membaca,sains,dan memecahkan permasalahan. Mereka sukses menggabungkan kompetensi guru yang tinggi,kesabaran,toleransi, dan komitmen pada keberhasilan melaluin tanggung jawab pribadi. Tidak ada murid yang bodoh ,yang ada hanyalah kesalahan vara mengajar, sehingga murid tidak dapat menangkap apa yang diajarkan. Guru memegang peranan yang sangat penting di Finlandia, sehingga menjadi guru seleksinya lebih berat dari pada menjadi dokter atau ahli yang lain.
Korea Selatan mengalokasikan anggaran pendidikannya sampai sekitar 22% lebih karena kebijakannya yang menganggap budget pendidikan adalah investasi bukan pengeluaran .Menaikkan budget di sektor pendidikan tinggi dan pra sekolah adalah untukmembantu keperluan pelajar/keluarga,membuka akses informasi,deregulasi,mereformasiinstitusi besar yang meliputi administrasi pendidikan, governance Universities, kebijakan yang seimbang, dan sistem pajak. Dengan kebijakan tersebut warga Korea tidak ada yang Uneducated.

Berdasarkan wacana di atas, arif dan sangatlah bijaksana kalau kita bisa memetik sari kesuksesan bangsa bangsa tersebut. Kondisi di Indonesia lebih beruntung dari pada beberapa negara di atas ,namun kenyataannya bangsa ini lebih terpuruk.Maka sudah seharusnya kita sekali lagi khususnya pemerintah harus berubah memperbaiki keadaan ini karena sebetulnya kita mampu hanya saja sering kita malas atau cari gampangnya saja. “Jika kita punya Kemampuan untukmelakukan sesuatu,kita juga punya kemampuan untuk tidak melakukan sesuatu”. (Aristoteles) Indonesia Incorporated 2020

Tidak ada komentar: